JOKERBOLA – Manajer Tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli meminta kepada pembalapnya, Fabio Quartararo untuk bersabar dengan motor YZR-M1 di awal MotoGP 2024 ini. Sebab Meregalli menyebut pihaknya bukanlah pesulap yang bisa membuat motor Yamaha langsung bagus dalam sekejap.
Meregalli berkata seperti itu untuk membalas keluh kesah Quartararo. Sebab pembalap berjuluk El Diablo itu sempat ngamuk lantaran buruknya motor Yamaha kala mentas di MotoGP Qatar 2024.
Dalam seri perdana MotoGP 2024 itu, Quartararo gagal bersinar dan harus puas finis di urutan ke-11. Usai balapan Quartararo tentu mengeluarkan kritikan kepada timnya agar segera memperbaiki motor YZR-M1.
Meregalli pun menanggapi pernyataan Quartararo itu. Menurut bos Yamaha tersebut, sejauh ini pihaknya sudah berusaha meningatkan kualitas motor Yamaha.
Akan tetapi, Meregalli menegaskan semua itu membutuhkan waktu lantaran mereka tak bisa bak pesulap yang bisa mengubah hal dengan sekejap mata. Karena itulah ia meminta Quartararo untuk bersabar.
“Kami telah mengubah banyak hal, sekarang kami benar-benar tahu apa yang ingin kami lakukan, ke mana kami ingin pergi, tapi itu butuh waktu,” ungkap Massimo Meregalli, melansir dari DAZN, Sabtu (16/3/2024).
“Kami bukan pesulap. Kami tahu apa yang perlu dilakukan, dan butuh waktu untuk mencapainya,” tegas bos Yamaha tersebut.
Meregalli sendiri bukannya menyerang Quartararo. Ia pun merasa pembalap asal Prancis itu tahu kondisi Yamaha saat ini. Jadi, karenanya saat ini Meregalli hanya perlu Quartararo sabar sambil Yamaha bekerja keras untuk memperbaiki motor YZR-M1.
“Fabio melakukan apa yang dia bisa untuk saat ini. Kami realistis. Kami telah melihat apa yang bisa kami lakukan di sini dua minggu lalu, saat pengujian, ketika kami melakukan simulasi balapan,” sambung Meregalli.
“Kami sudah melihat levelnya. Tentu saja kami tidak senang, kami realistis dan obyektif. Kami sudah membuat daftar apa yang harus kami lakukan, tapi itu butuh waktu,” tambahnya.
“Fabio bekerja dengan baik dan mencoba untuk tenang, dia memahami situasinya. Mungkin dia sangat gugup dan kecewa di awal tahun lalu. Sekarang dia menyadari bahwa inilah situasinya,” tutup bos Yamaha tersebut.