Cerita Rizki Juniansyah usai Berikan Medali Emas Kedua Indonesia di Olimpiade Paris, Cium dan Cuci Kaki Mama, Minum Airnya

JOKERBOLALifter kebanggaan Indonesia, Rizki Juniansyah, mempersembahkan medali emas kedua buat Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Rizki mengukir sejarah sebagai lifter pertama Indonesia yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade. Selain itu, Rizki juga sekaligus mencatatkan namanya sebagai pemegang Olympic Record untuk clean and jerk dengan angkatan 199kg.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kepada Allah SWT bisa buat sejarah medali emas pertama untuk angkat besi di Olimpiade. Ini untuk angkat besi Indonesia,” ujar Rizki.

“Terima kasih semua yang membantu dan memberikan support, baik dari masyarakat, Pak Rosan, Joko Pramono, Pelatih, keluarga, CdM Anin, Raja Sapta Oktohari, Menpora, keluarga di Serang dan Banten, Buldog Gym, bapak angkat saya. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Terima kasih. Ini untuk HUT RI ke-79.”

“Waktu Angkatan snatch saya tertinggal, sempat deg-degan juga. Saya kemudian bsa bangkit, dan semangat saya kembali untuk Angkatan clean and jerk,” lanjut Rizki.

Terharu

Saat ditanya, ketika lifter Shi Zhiyong dari China tak mampu mengangkat clean and jerk, Rizki justru respect terhadapnya.

“Saya terharu, karena dia juga teman baik saya. Dia senior saya,” ucapnya.

“Saya respect sama dia, sudah tiga kali Olimpiade dan dapat dua medali emas,” katanya menambahkan.

Mood Booster

Salah satu mood boster Rizki adalah dihadirkannya keluarga di Paris. CdM Anindya Bakrie langsung menerbangkan sang ibu, Yeni Rohaeni Durachim, dan kakaknya, Riska Anjani Yasin.

“Kehadiran keluarga dan itu support nomor satu. Saya ada dalam Rahim mama, mama yang terbaik. Setiap saya cium kaki dan cuci kaki mama serta meminumnya, alhamdulillah selalu berkah,” jelas Rizki.

Di awal, Rizki gagal di angkatan snatch pertama dengan berat beban 155kg. Namun, di percobaan kedua, Rizki berhasil mengangkat beban yang sama. Di kesempatan snatch terakhir, ia mencoba mengangkat 162kg, tapi gagal.

Perjuangan Rizki Juniansyah

Pada clean and jerk, Rizki mulus di angkatan pertama 191kg. Lifter 21 tahun itu kemudian menaikkan beban angkatannya menjadi 199kg di angkatan kedua, yang menjadi rekor Olimpiade. Total Angkatan Rizki 354kg.

Lawan ketat Rizki yang dari China, Shi Zhiyong, justru gagal di tiga angkatan clean and jerk. Wakil China yang juga merupakan dua kali medali emas Olimpiade itu gagal mengangkat beban 191kg.

“Terima kasih doa dan dukungannya, hingga akhirnya sampai d iujungnya manis. Saya bangga sama mereka Rizki dan Veddriq. Apa yang mereka lakukan penuh kerja keras, dedikasi dan penuh komitmen,” tutur Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia di Olimpiade Paris, Anindya Bakrie.

“Untuk memberikan yang terbaik kepada Merah Putih sampai lagu Indonesia Raya berkumandang dua kali pada 8 Agustus 2024. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu. Ini kerja tim yang luar biasa,” imbuhnya.

Pemegang Rekor Dunia

Pada debutnya di World Championship 2022, Rizki berhasil meraih medali perak dan emas. Lifter asal Serang, Banten, itu juga merupakan pemegang world record untuk angkatan total yakni 365kg pada World Cup 2024 di Phuket, Thailand.

Medali perak di cabang olahraga angkat besi kelas 73kg direbut lifter Weeraphon Wichuma (Thailand) dengan total Angkatan 346kg, dan perunggu dibawa pulang Bozhidar Andreev (Bulgaria) 344kg.

SUMBER: Gia Yuda Pradana, Bola.net