Indonesia baru meraih satu gelar dari empat turnamen BWF pertama tahun 2024, yakni Malaysia Open, India Open, Indonsia Masters, dan Thailand Masters. Situasi tersebut menjadi alarm bulu tangkis Indonesia menjelang Olimpiade Paris 2024 yang akan berlangsung pada 26 Juli-11 Agustus 2024.
Satu gelar Indonesia sejauh ini hadir berkat kemenangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin pada final Indonesia Masters 2024 di Istora Senayan, Jakarta, 28 Januari 2024. Leo/Daniel menjadi juara usai mengalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) dengan skor 21-12, 20-22, 21-11.
Akan tetapi, Leo/Daniel gagal melanjutkan tren positif di Thailand Masters 2024 usai tersingkir pada babak 16 besar dari Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul (Thailand).
Indonesia menyisakan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati di semifinal. Namun, ketiganya gagal lolos ke final. Meski begitu, PBSI menyebut hasil ini bukan berarti kegagalan.
Alasannya karena mereka tak menurunkan skuad terbaik dan memberikan kesempatan para pemain pelapis untuk mengumpulkan poin sebanyak mungkin demi Olimpiade.
“Kalau disebut tidak ada wakil di final memang iya tapi bukan gagal. Kami tidak turun dengan tim terbaik di turnamen ini dan target utamanya adalah bagaimana pelapis-pelapis ini bisa mencari poin sebanyak-banyaknya,” ucap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky.
Selain Thailand Masters, Indonesia juga nol gelar di Malaysia Open dan India Open. Padahal, secara level turnamen, Malaysia Open (Super 1.000) dan India Open (Super 750) menjanjikan poin besar. Pencapaian terbaik wakil-wakil Indonesia di dua turnamen itu adalah lolos ke perempat final.
Namun, Rionny Mainky menganggap bahwa grafik permainan anak didiknya justru meningkat dalam empat turnamen ini. “Tidak mudah bermain di empat turnamen beruntun terutama dari fokus dan pikirannya. Ini sulit menjaganya agar tetap prima. Kalau dari fisik dan teknik pasti ada pengaruh juga tapi ini lebih mudah disiasati,” ujarnya.
“Catatan lebih khusus mungkin untuk Leo/Daniel dan Rinov/Pitha yang penampilannya belum sesuai harapan (di Thailand Masters). Tapi kalau saya menilai, dari Malaysia Open hingga Thailand Masters ini, grafik anak-anak cenderung terus meningkat,” ucap Rionny.
PBSI harus melakukan evaluasi menyeluruh dan memaksimalkan kerja tim Ad Hoc Olimpiade yang dibantu para legenda bulu tangkis agar tradisi emas di pesta olahraga terakbar di dunia itu tak terputus. Pasalnya, Olimpiade akan bergulir 6 bulan lagi dan kualifikasi bulu tangkis berakhir pada 28 April 2024.
Sejauh ini baru tunggal putra Indonesia yang memiliki dua wakil di zona aman ranking Race to Paris yaitu Anthony Sinisuka Ginting (peringkat 6) dan Jonatan Christie (9).
Sementara di sektor ganda, baru satu wakil yang berpeluang lolos yaitu Fajar/Rian (8), Apriyani/Fadia (9), dan Rinov/Pitha (13). Begitu juga di tunggal putri hanya ada Gregoria Mariska Tunjung yang menempati peringkat ketujuh Race to Paris.
Suatu negara bisa meloloskan dua wakil di sektor tunggal putra dan putri apabila keduanya berada di 16 besar ranking Race to Paris. Adapun untuk nomor ganda, Indonesia harus menempatkan dua pasangan di peringkat delapan besar Race to Paris untuk bisa berharap meloloskan dua wakil ke Olimpiade.
Sumber : Kompas.com