Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan pidato politik bertajuk ‘Kesejahteraan untuk Semua’ di Bandung, Jawa Barat pada Jumat (12/1).

Dalam pidato, AHY memaparkan 14 prioritas Demokrat lima tahun ke depan dan menyinggung soal layanan BPJS, kebebasan berekspresi, hingga menyentil Koalisi Perubahan yang dulu partainya ikuti

Berikut detail poin-poin yang disampaikan AHY di Bandung.

1. 14 prioritas Demokrat
AHY mengatakan fokus utama 14 prioritas Demokrat pada dasarnya meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Dia menyebut program kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dinilai berpihak kepada rakyat juga akan dilanjutkan.

Beberapa program prioritas Demokrat yaitu meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan untuk rakyat, termasuk generasi muda, dan kaum perempuan.

Kemudian, peningkatan perlindungan dan bantuan kepada UMKM, melalui pelatihan, akses permodalan, dan pemasaran; peningkatan kembali pertumbuhan ekonomi, menuju 6 persen atau lebih; serta menggalakkan dan meningkatkan investasi, serta dunia usaha, agar tercipta lapangan kerja yang lebih luas, serta penerimaan pajak yang lebih besar.

Selanjutnya, kontrol utang pemerintah dan BUMN, agar ekonomi nasional tumbuh lebih sehat; melanjutkan pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur perdesaan; peningkatan pembangunan SDM Indonesia, melalui pendidikan berkualitas dan terjangkau, dari SD hingga Perguruan Tinggi,

Lalu peningkatan infrastruktur dan fasilitas kesehatan, serta kualitas dan kemudahan pelayanan kesehatan, di seluruh Indonesia; upaya menyelamatkan bumi dan lingkungan yang semakin terancam oleh krisis iklim; menjamin penegakan hukum, termasuk pemberantasan korupsi, yang dilaksanakan secara adil, dan tidak tebang pilih.

“14 program prioritas partai Demokrat yang saya sampaikan tadi, kami yakini bisa dilaksanakan dan dicapai sesuai dengan target dan sasaran. Karena, menurut kalkulasi kami, semua masih dalam batas kemampuan anggaran negara,” kata AHY.

“Selain itu, hampir semua program-program tersebut, sudah pernah dilakukan presiden SBY dengan hasil yang nyata,” imbuhnya.

2. Perbaikan layanan BPJS
AHY mengatakan Demokrat ingin memperjuangkan agar tidak ada lagi kondisi antrean pengguna BPJS Kesehatan mengular seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

AHY menilai keberadaan BPJS Kesehatan yang telah digagas dan diundangkan sejak era pemerintahan Presiden ke-6 SBY merupakan wujud keberpihakan negara kepada masyarakat kecil.

“Ketika rakyat miskin sakit, negara hadir untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang layak. Ke depan, tidak boleh lagi ada antrean BPJS yang sangat panjang dan melelahkan,” kata AHY.

3. Anggaran wajib kesehatan
AHY juga memastikan Demokrat akan memperjuangkan anggaran wajib, untuk sektor kesehatan, minimal 5 persen dari APBN.
Demokrat, kata AHY, akan berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan cara membangun sistem kesehatan terpadu secara nasional, melalui peningkatan kapasitas dan kesejahteraan dokter, dan tenaga kesehatan. Kemudian pembangunan Rumah Sakit dan Puskesmas di wilayah tertinggal, terdalam, dan terluar (3T).

Lebih lanjut, AHY juga berjanji Demokrat akan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia yang unggul.

Salah satu caranya dengan pembangunan kapasitas dan karakter bangsa, yang terintegrasi antara pendidikan formal di sekolah, dengan pendidikan informal di lingkungan keluarga dan masyarakat.

4. Sentil Koalisi Perubahan
AHY mengungkapkan alasan Demokrat akhirnya mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena diperlakukan dengan tidak baik oleh koalisi sebelumnya.

“Ini terjadi karena perlakuan kepada Partai Demokrat yang sungguh tidak mengindahkan nilai-nilai moral dan etika yang sepatutnya,” ucap AHY saat berpidato dengan tema Kesejahteraan untuk Semua di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat yang disiarkan CNN Indonesia, Jumat (12/11).

SUMBER:CNN