Sejarah dan Asal Usul Bangsa Palestina

JOKERBOLA– Palestina merupakan negara yang terletak di wilayah Mediterania Timur. Negara ini terdiri dari bagian Israel Modern, Palestina di Jalur Gaza, dan Tepi Barat sebelah barat Sungai Yordan.

Mengutip History, Palestina dikenal sebagai Tanah Israel dan Tanah Suci, yang strategis di antara tiga benua. Negara ini memiliki sejarah yang penuh gejolak sebagai persimpangan agama, budaya, politik, dan perdagangan.

Menurut Britannica, wilayah Palestina dianggap suci di kalangan Yahudi, Kristen, dan Muslim. Sejak abad ke-20, wilayah ini telah menjadi sasaran konflik antara gerakan nasional Yahudi dan Arab.

Walaupun asal-usul ‘Palestina’ diperdebatkan selama bertahun-tahun, nama tersebut diyakini berasal dari kata Mesir dan Ibrani ‘peleshet’, yang muncul dalam Tanakh tidak kurang dari 250 kali.

Jika diterjemahkan, ‘Peleshet’ artinya berpindah atau bermigrasi, yang digunakan untuk menggambarkan penduduk negeri di timur laut Mesir, orang Filistin.

Sebelum Israel menaklukan wilayah tersebut, orang Mesir menggunakan nama-nama Israel, Suriah, dan Lebanon Retenu. Istilah Kanaan pertama kali digunakan pada abad ke-15SM, disebut sebagai “Eretz Bnei Yisrael” atau “Eretz Yisrael”.

Pada zaman Persia, daerah yang saat ini menjadi Israel dan Suriah disebut Coele-Suriah. Pada abad ke-5SM, sejarawan Yunani, Herodotus, pertama kali menggunakan nama Palestina untuk merujuk pada jalur pantai yang dihuni orang Filistin.

Selama Perang Salib, tentara Kristen dari Eropa Barat berperang melawan faksi Muslim dan Kristen lokal untuk menguasai tempat suci agama mereka.

Nama Palestina digunakan oleh Tentara Salib pada Abad Pertengahan. Bernard Lewis mengungkapkan sejak Renaisans, istilah ‘Palestina’ menjadi umum di kalangan Eropa.

Pada 1947 setelah lebih dari dua dekade pemerintahan Inggris, PBB mengusulkan untuk membagi Palestina menjadi dua bagian, yakni negara Yahudi dan Arab merdeka. Kota Yerusalem akan menjadi wilayah internasional dengan status khusus.

Rencana tersebut diterima oleh sebagian besar pemimpin Yahudi. Namun warga Arab Palestina menolak dan melawan kepentingan Inggris dan Yahudi sejak 1920an.

Beberapa pemimpin Arab berpendapat bahwa mereka mewakili mayoritas penduduk dan harus diberikan lebih banyak wilayah. Mereka mulai membentuk pasukan sukarelawan di seluruh Palestina.

Sumber: OKEnews