Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mencatat hilangnya vegetasi di kawasan Gunung Merbabu menjadi penyebab pemicu banjir bandang di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang Alexander Gunawan menyatakan banjir bandang itu juga dipicu faktor lain.
“Sisa kebakaran hutan kemarin sekitar 500 hektare vegetasi rusak sehingga ketika terjadi hujan deras di daerah puncak itu tidak ada yang menahan. Maka tanah dan batuan yang ada di situ terbawa arus sampai ke wilayah kami,” ujar Alexader, Jumat (1/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menerangkan hasil asesmen BPBD Kabupaten Semarang dan pihak perhutani, vegetasi berupa pepohonan heterogen hingga semak belukar seluas hampir 500 hektare itu hangus dilalap Si Jago Merah. Hilangnya vegetasi itu kemudian membuat kawasan lereng Gunung Merbabu kehilangan kemampuan untuk menyerap air hujan ke dalam tanah.
Akibatnya, saat hujan turun airnya mengalir bebas tanpa terserap dengan baik menuju ke wilayah permukiman penduduk yang berada di kaki gunung.
Kerugian materiil warga akibat banjir bandang
BPBD Kabupaten Semarang mencatat kerugian warga hingga total sebesar Rp800 juta akibat banjir bandang pascakebakaran hutan dan lahan Gunung Merbabu.
Banjir bandang menerjang dua desa di lereng Gunung Merbabu, Jumat (24/11). Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan puncak Gunung Merbabu dalam durasi yang cukup lama. Wilayah yang terdampak meliputi Desa Tajuk dan Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
“Hasil asesmen kami terhadap dampak banjir, baik rusaknya pipa pralon maupun pondasi jalan yang tergerus, total kerugian mencapai delapan ratus juta rupiah,” jelas Alexander.
Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Semarang tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Meskipun demikian, banjir yang membawa material lumpur, bebatuan besar serta potongan batang dan ranting pohon ini menyebabkan kerugian materil berupa satu motor warga hanyut, saluran air di empat dusun Desa Tajuk rusak, dan tiga akses jalan penghubung antardesa terputus.
“Dua akses jalan sudah kami bersihkan dengan eskavator dibantu pihak BBWS Pemali Juana Jawa Tengah. Untuk jalan penghubung dusun Ngaduman ke Gedong sangat parah, kami bekerjasama dengan komunitas Jeep 4×4 untuk menarik batu yang menghalangi jalan”, ujar Alexander.
Dia mengatakan kejadian banjir bandang di lereng Gunung Merbabu patut menjadi perhatian bersama. Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mencatat hingga per 29 November 2023 telah ada 817 kejadian karhutla di seluruh wilayah Indonesia.
Dari jumlah tersebut, karhutla juga terjadi di wilayah gunung maupun dataran tinggi seperti Gunung Ciremai, Gunung Arjuno, Gunung Sumbing, Gunung Bromo, Gunung Lawu, Gunung Merbabu, Gunung Agung, dan Gunung Abang.