Kreator mesti punya trik untuk meraup viewer sekaligus bisa memproduksi konten tanpa hambatan teknis. Salah satu kuncinya ada pada algoritma dan gadget.
Viral tidaknya konten sering kali amat sulit diterka. Kualitas konten yang bagus kerap bukan patokan. Yang penting beda, unik, bahkan nyeleneh, katanya.
Meski demikian, ada beberapa patokan yang bisa dijalani dalam pembuatan konten setidaknya agar berlangsung mulus.
Video Content Creator Yudha T. Rizkianto yang dikenal juga dengan nama Alphaworks membagikan tipsnya and triknya dalam membuat konten memakai tablet dalam Workshop with Galaxy Tab S9 Series di Jakarta, Rabu (30/8).
Berikut tips-tipsnya:
1. Target audiens
Menurutnya, hal yang pertama perlu diperhatikan dalam membuat konten adalah dengan riset target audiens dan mempelajari cara kerja algoritma.
Algoritma platform media sosial bekerja dengan mengolah data. Yudha menyebut data ini didapatkan dari konten-konten yang kita buat.
2. Konsistensi
Konten-konten tersebut memerlukan amunisi untuk dapat direkomendasikan ke viewers atau pengguna lain. Salah satu amunisi yang paling ampuh adalah konsistensi.
Yudha menyebut konsistensi bukan berarti kuantitas konten diunggah dalam jumlah banyak, tetapi diunggah secara berkala sesuai periode yang diinginkan, bisa per hari, per pekan, atau per bulan.
Selain itu, konsisten juga berarti konten yang diunggah masih berada dalam satu topik atau bidang agar algoritma bisa mengidentifikasi akun kita di topik tertentu, sehingga memudahkan proses rekomendasi ke pengguna lain.
“Dengan topik konsisten, kontennya lebih gampang dikenali algoritma, dan berpotensi mendapatkan viewers lebih banyak,” ujar Yudha.
3. Insipirasi netizen
Sebelum membuat konten, kita bisa mencari inspirasi terlebih dulu terkait topik atau isi konten yang akan dibuat.
Inspirasi sendiri bisa ditemukan di mana saja, salah satunya di kolom komentar konten-konten media sosial.
“Dari sini kita bisa dapetin suara-suara emas dari netizen Indonesia,” kata Yudha.
Selain dari kolom komentar, mengikuti tren yang tengah hype di masyarakat juga jadi salah satu hack untuk membuat konten semakin mengundang viewers.
Tren tersebut bisa ditemukan di TikTok Creative Center, Google Trends, Trending Twitter, hingga Trending YouTube.
4. Membagi kategori konten
Yudha sendiri membagi kontennya dalam 3 bagian. Bagian pertama bernama hook yang memuat opening catchy untuk membuat viewers yang tengah scroll melihat konten kita.
Bagian ini bisa berdurasi 3 detik untuk video pendek dan 15 detik untuk video panjang.
Kemudian isi konten yang memuat cerita yang ingin disampaikan. Lalu yang terakhir adalah Call to Action yang membuat viewers atau penonton melakukan subscribe, follow, likes, komen, atau mungkin membeli produk tertentu yang dimuat dalam konten.
5. Gadget yang pas buat ngedit
Proses editing menjadi salah satu proses yang vital dalam membuat konten, selain proses pengambilan gambar dan footage.
Umumnya, para konten kreator, termasuk Yudha, mengedit video di komputer. Mengedit video dari perangkat mobile biasanya lebih menyulitkan, terutama pada proses render, multitasking, dan upload file.
Triknya adalah memakai tablet yang memiliki kemampuan ala PC.
Dengan demikian, kita bisa langsung melakukan proses editing di tempat setelah shooting tanpa repot mencari lokasi proper yang biasanya dibutuhkan untuk membuka laptop.
Tablet ini bisa mengimpor file langsung dari SSD. File dari kamera yang dipindahkan ke SSD bisa langsung diimpor ke tablet tanpa perlu melalui PC terlebih dahulu.
Dari segi kenyamanan, penggunaan tablet untuk mengedit video rasanya lebih nyaman dibandingkan dengan PC.
Biasanya, kontrol yang tidak presisi menjadi masalah ketika mengedit pada perangkat mobile. Namun, kehadiran pen tampaknya cukup bisa menangani hal tersebut.