Polusi udara telah menjadi masalah global yang semakin meruncing dalam beberapa dekade terakhir. Pesatnya urbanisasi dan aktivitas industri, kualitas udara di banyak kota telah menurun drastis.
Dirangkum dari berbagai sumber, polusi udara terdiri dari berbagai partikel dan zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia ketika dihirup atau terpapar. Partikel-partikel mikroskopis seperti PM2.5 dapat dengan mudah masuk ke dalam paru-paru dan bahkan masuk ke aliran darah.
Efek jangka pendek dari paparan polusi udara termasuk iritasi mata, hidung, tenggorokan, serta munculnya gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas.Namun, dampak polusi udara tidak hanya sebatas gejala-gejala jangka pendek. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Polusi udara telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan kronis seperti asma, bronkitis kronis, dan bahkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Selain itu, polusi udara juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. Anak-anak, lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya berisiko lebih tinggi terhadap dampak buruk polusi udara.
Bahkan, paparan polusi udara selama kehamilan dapat berdampak pada perkembangan janin dan kesehatan bayi setelah lahir. Tidak hanya itu, polusi udara juga dapat berdampak negatif terhadap sistem kekebalan tubuh manusia. Membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan dan penyakit lainnya. Untuk melindungi diri dari bahaya polusi udara, langkah-langkah pencegahan perlu diambil.
Individu dapat mengurangi risiko dengan menghindari lokasi yang terpapar polusi udara tinggi, menggunakan masker saat diperlukan, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Pemerintah dan industri juga harus bekerja sama untuk mengurangi emisi polutan udara melalui regulasi ketat dan penggunaan teknologi bersih. Dalam rangka menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik, kesadaran akan bahaya polusi udara perlu ditingkatkan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengurangi dampak buruk polusi udara bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Sumber: Liputan 6