“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia sudah sampailah terhadap pada waktu yang berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang digunakan merdeka, bersatu, berdaulat, adil serta makmur”
INFO NASIONAL – Kutipan di area berhadapan dengan begitu populer di area warga Indonesia. Karena untaian kalimat di membuka Undang-undang Dasar 1945 itu merangkum tujuan negara pada satu misi besar: adil serta makmur.
Itulah yang mana menjadi visi Calon Pimpinan Daerah Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, atau yang mana akrab disapa Mas Ipin. Bersama Calon Wakil Kepala Kabupaten Syah Mohammad Natanegara mereka berdua yang mana dikenal dengan ‘nama kampanye’ Ipin-Syah, ketika maju pada pemilihan gubernur 2024, mencoba mengejawantahkan makna kalimat pada inisiasi UUD 1945 itu pada Daerah Trenggalek.
“Dalam pengaktifan UUD 1945 telah termaktub masalah visi ke depan menjadi warga adil kemudian makmur. Itulah visi abadi bangsa Indonesia, menciptakan adil serta makmur pada hidup bernegara juga bernegara termasuk Daerah Trenggalek. Adil kemudian makmur yang mana prasyaratnya adalah merdeka, bersatu kemudian berdaulat yang tersebut mengacu pada kewenangan otonomi daerah,” kata Mas Ipin.
Menurut Mas Ipin, pencapaian adil dan juga makmur yang digunakan sesuai amanat konstitusi dan juga cita-cita bernegara serta bernegara adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan hidup bangsa, kemudian mengambil bagian juga melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar terhadap kemerdekaan, perdamaian abadi kemudian Pancasila.
“Untuk itu, demi memajukan kesejahteraan umum juga melindungi segenap tumpah darah Indonesia, dimanifestasikan dengan mendirikan ekonomi yang tersebut inklusif juga regeneratif. Artinya tumbuh, merata berkeadilan, kemudian berkelanjutan juga ramah lingkungan,” ucap Mas Ipin
Dirinya juga menjelaskan, untuk mencerdaskan hidup bangsa dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) kreatif lalu inovatif, dikarenakan hanya sekali melalui kreativitas dan juga perubahan akan mampu menyeberangi jebakan ekonomi lalu birokrasi ekstraktif. “Menuju knowledge based economy dan open government,” kata dia.
Dengan demikian, secara ideal, menurut Mas Ipin, perdamaian dunia dapat diwujudkan dengan penyelenggaraan secara konsisten visi dunia 2030 melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) lalu net zero carbon emission 2045.
Lalu bagaimana dengan misi ke depan Wilayah Trenggalek? Mas Ipin menerangkan, jikalau ada tiga pilar utama untuk memulai pembangunan Trenggalek di dalam masa depan. Pertama, pilar ekonomi inklusif kemudian regeneratif, yang digunakan terdiri dari tiga poin, yaitu, satu; mewujudkan infrastruktur dasar, Infrastruktur digital yang digunakan merata, andal serta tata kota yang digunakan atraktif berwawasan lingkungan, dua; mewujudkan Trenggalek sebagai kota pariwisata berbasis kolaborasi yang dimaksud berwawasan lingkungan
Dan ke tiga; meningkatkan pendapatan wilayah melalui revitalisasi peran BUMD menyambut new economy era, menumbuhkan wirausahawan baru, menguatkan peran koperasi & UMKM, perbaikan tataniaga lalu proses pengolahan lebih lanjut sektor pertanian, peternakan kemudian perikanan menuju kemandirian petani/peternak/nelayan dan juga kedaulatan pangan, pembatasan sektor kegiatan ekonomi ekstraktif diimbangi kemudahan penanaman modal di dalam sektor manufaktur, jasa juga perdagangan sebagai upaya penciptaan lapangan pekerjaan kemudian pengentasan kemiskinan.
Calon Pimpinan Daerah Trenggalek Mochamad Nur Arifin dengan warga desa di tempat Trenggalek. Dok. Istimewa
Pilar yang mana ke dua adalah sumber daya manusia (SDM) kreatif lalu inovatif. Mas Ipin menjelaskan pada pilar ke dua, yaitu mewujudkan Trenggalek yang digunakan mengarusutamakan gender dan juga responsif pemenuhan hak anak melalui pemenuhan gizi bagi seluruh rakyat, menumbuhkan gaya hidup sehat kemudian menciptakan sistem ekologi lembaga pendidikan yang digunakan berkualitas serta terjangkau bagi semua kalangan (inklusif).
“Serta berinvestasi terhadap pembinaan generasi muda disertai dengan tata kelola pemerintahan yang baik, birokrasi yang mana melayani, berdampak lalu berorientasi pada kepuasan publik,” kata dia.
Pilar ke tiga adalah net zero carbon emission, yang dimaksud dijelaskan Mas Ipin dengan cara mewujudkan Trenggalek sebagai kota lestari lalu berkelanjutan, menghurangi efek gas rumah kaca, menurunkan suhu serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup sehingga tahan terhadap krisis iklim kemudian bencana.
“Dimulai dari rukun tetangga kemudian pemberdayaan di dalam tingkat desa berbasis gotong royong serta toleransi antar sesama,” kata Mas Ipin. (*)