Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam area MK Menuju Tempat Menteri: Yusril Ihza Mahendra, Otto Hasibuan, juga Eddy Hiariej

Tim Pembela Prabowo-Gibran di area MK Menuju Tempat Menteri: Yusril Ihza Mahendra, Otto Hasibuan, juga Eddy Hiariej

Jakarta – Beberapa pengacara kondang Tim Pembela Prabowo-Gibran yang mana terlibat sengketa hasil Pilpres 2024 mengunjungi kediaman Prabowo di dalam Kertanegara IV, Ibukota Indonesia Selatan.

Pemanggilan merek disinyalir akan diangkat menjadi menteri kabinet Prabowo-Gibran. Mereka adalah Yusril Ihza Mahendra, Otto Hasibuan, lalu Eddy Hiariej. 

Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Mahendra yang lahir pada 5 Februari 1956 di area Lalang, Belitung Timur ini kerap disebut sebagai Ahli Hukum Tata Negara UI. Ia juga dikenal sebagai penulis pidato Presiden Soeharto. Ia menempuh sekolah untuk meraih gelar kejuaraan sarjana di area Fakultas Hukum UI lalu Fakultas Pengetahuan Pengetahuan Budaya UI. Selanjutnya, ia meraih penghargaan magister dalam University of the Punjab, Pakistan kemudian penghargaan Doktor Bidang Studi Politik dalam Universitas Sains Malaysia.

Setelah Soeharto runtuh sama-sama reformis muslim, Yusril mendirikan Partai Siklus Bintang (PBB) dan juga secara langsung menjabat sebagai ketua umum 1998-2005. Lalu, di pemerintahan, ia telah dilakukan tiga kali menempati jabatan sebagai menteri, yaitu Menteri Hukum kemudian Perundang-undangan, Menteri Hukum juga Hak Asasi Manusia, dan juga Menteri Sekretaris Negara.

Saat ini, Yusril akan ditugaskan oleh Prabowo menjadi calon Menteri Koordinator Hukum juga HAM yang tersebut dipanggil ke Kertanegara pada 14 Oktober 2024. 

“Saya tetap memperlihatkan membantu Pak Prabowo di area bidang yang digunakan beliau tugaskan itu adalah bidang saya sendiri sebenarnya, di area bidang hukum kemudian hak asasi manusia. Jadi sekarang ini ditarik ke menghadapi jadi ada menko yang dimaksud menangani kesulitan hukum lalu HAM itu,” kata Yusril, pada 14 Oktober 2024.

Otto Hasibuan

Otto Hasibuan lahir pada 5 Mei 1955 yang digunakan merupakan akademisi kemudian pengacara selama Pematangsiantar, Indonesia. Otto pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia pada 2005-2015. Lalu, ia kembali dipercaya menjabat pada kedudukan yang identik pada 2020.

Nama Otto mulai terkenal ketika menjadi kuasa hukum Jessica Wongso pada 2016 pada persoalan hukum kopi sianida yang mana menyebabkan Mirna tewas. Ia juga pernah diminta Setya Novanto untuk membelanya pada perkara korupsi e-KTP pada 2017. Namun, ia juga pernah mengundurkan diri dari beberapa kasus, seperti ketika menjadi kuasa hukum mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, di persoalan hukum suap penyelenggaraan wisma atlet serta kuasa hukum mantan Ketua MK, Akil Mochtar.

Pada 15 Oktober 2024, Otto mengunjungi Kertanegara untuk menemui Prabowo. Lalu, pada 17 Oktober 2024, Otto mengikuti pembekalan di dalam Hambalang. Menurut Ketua Umum Grup Relawan Prabowo sekaligus politikus Gerindra, Immanuel Ebenezer atau Noel, materi pembekalan berkaitan dengan isu geopolitik. Pendampingan ini penting agar calon anggota kabinet memahami arah kebijakan Prabowo-Gibran.

Eddy Hiariej

Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej lahir pada 10 April 1973 di area Ambon, Maluku. Ia merupakan Guru Besar kemudian Dosen Keilmuan Hukum Pidana UGM. Eks Wakil Menteri Hukum dan juga HAM ini meraih peringkat sarjana, doktor, hingga profesor di dalam UGM. Ia pernah ditunjuk sebagai saksi ahli pada persoalan hukum Jessica Wongso dan juga saksi ahli tindakan hukum yang tersebut menjerat Ahok pada 2017. Selain menjadi saksi ahli, ia juga sudah pernah menerbitkan beberapa buku, seperti Teori lalu Hukum Pembuktian (2012), Prinsip-Prinsip Hukum Pidana (2016), kemudian Hukum Acara Pidana (2015).

Sama seperti Otto Hasibuan, pada 15 Oktober 2024, Eddy menjadi satu dari puluhan nama calon delegasi menteri kemudian calon kepala badan yang tersebut dipanggil Prabowo ke Kertanegara. Ia  tampak mengenakan batik formal, seperti tamu-tamu lain yang digunakan diundang. Ia pergi dari dari rumah Prabowo berbarengan dengan salah satu relawan, Haikal Hassan Baras. Ia cuma mendampingi Haikal ketika memberikan keterangan terhadap media. 

RACHEL FARAHDIBA R  | HENDRIK KHOIRUL MUHID | HENDRIK YAPUTRA | EKA YUDHA SAPUTRA | RENO EZA MAHENDRA | NOVALI PANJI NUGROHO