Didier Deschamps Mengaku Tak Khawatir dengan Mandulnya Kylian Mbappe Bersama Timnas Prancis

Didier Deschamps Mengaku Tak Khawatir dengan Mandulnya Kylian Mbappe Bersama Timnas Prancis

Jakarta – Pelatih Timnas Prancis Didier Deschamps mengaku bukan miliki kegelisahan tentang performa Kylian Mbappe. Dia hanya saja berharap penyerang baru Real Madrid untuk menemukan kembali sentuhan kemampuan pada mencetak gol ketika mencapai kebugaran penuh.

Setelah Prancis membuka perjalanan di dalam UEFA Nations League dengan kekalahan 1-3 dari Italia di tempat Paris, Deschamps menurunkan regu yang mana berbeda pada waktu melawan Belgia pada hari Awal Minggu waktu setempat, 9 September 2024. Mbappe kemudian Antoine Griezmann memulai pertandingan di dalam bangku cadangan di kemenangan 2-0 Les Bleus.

Mbappe berjuang mencapai performa terbaik setelahnya Euro 2024. Di kompetisi itu, ia mengalami cedera patah hidung pada waktu melawan Austria. Ia butuh empat pertandingan sebelum mencetak gol pertamanya untuk Madrid di tempat La Kompetisi Spanyol. Gol itu adalah yang digunakan pertama pasca pindah dari Paris St Germain. 

“Tim Prancis akan selalu tambahan kuat dengannya serta saya yakin bahwa di sebulan ia akan tambahan baik,” kata Deschamps disitir dari Reuters pada Selasa, 10 September 2024. “Ada tuntutan yang sangat tinggi di area klubnya. Saya tidaklah khawatir dengan Kylian.”

Mbappe masuk dari bangku cadangan pada menit ke-67 ketika melawan Belgia. Ia punya beberapa prospek mencetak gol pada satu puluh menit kehadirannya.  Namun, Mbappe masih gagal mengonversi potensi menjadi gol. 

Deschamps melakukan pembaharuan di dalam tubuh Timnas Prancis. Ia membiarkan Michael Olise serta Manu Kone melakoni debut ketika Les Bleus menghadapi Prancis. Lucas Digne juga kembali setelahnya dua tahun tak bergabung, begitu juga dengan Matteo Guendouzi. 

Deschamps menyatakan akan menggunakan UEFA Nations League sebagai platform digital untuk melakukan regenerasi di dalam Timnas Prancis. Ia mengaku akan terus  untuk melanjutkan jalan itu terlepas dari hasilnya. “Saya berpegang teguh pada metode saya, untuk menempatkan sebanyak kemungkinan besar pemain di situasi di area mana kami dapat mengujinya,” kata dia.

“Ini adalah waktu untuk melakukan itu bahkan jikalau Anda kehilangan permainan. Anda bukan mengganti pemain dengan 50 caps dengan menjentikkan jari Anda. Saya sangat sadar bahwa saya tak menempatkan kelompok di kondisi terbaik. Tapi kita harus melewatinya. Itu memberi kita jawaban,” kata Deschamps tentang sejumlah pembaharuan pada strategi serta susunan pemainnya.

Pilihan Editor: Kualifikasi Piala Bumi 2026: Australia Usung Misi Bangkit, Timnas Indonesia Ingin Teruskan Kejutan